SENI DALAM CINTA
SENI DALAM CINTA
MUHAMMAD FADHLY THAHIR
Dalam realitas
cinta anak manusia ada banyak momen yang menjadikan cinta terlihat berwarna dan
punya seni. Bukannya karena cinta adalah sesuatu yang biasa dalam kehidupan
manusia. Itu karena cinta punya jalan ceritanya sendiri. Jalan cerita yang
punya seni artistik dan harmoni. Itulah mengapa dalam realitas perjalanannya
cinta punya masa transisi dan proses. Dalam prosesnya itu disinilah terletak
perbedaan dalam setiap penyikapannya. Berbeda karena setiap sesi dalam urusan
perasaan itu punya stress atau
tekanan berbeda dalam dua variable. Dua
variable itu adalah tentang takaran rasa dan kondisi.
Tentang
takaran rasa dan kondisi inilah yang kemudian melahirkan dua aspek dalam mimbar
cinta. Takaran dan kondisi yang memaksa seorang pecinta mengambil keputusan
penting dalam perkara perasaan masing-masing. Keputusan yang menyangkut masa
depan urusan hati mereka. Terkadang keputusan itu tak adil buat mereka sendiri.
Terkadang pula mereka serasa dipaksa oleh keadaan karena sesuatu hal yang lebih
penting dalam pengambilan keputusannya. Namun cinta memang punya bahasa yang
sarat kejutan dan seni. Akan tiba masa dimana setiap pecinta menyadari akan dua
hal itu.
Pertama,
bahwa ada cinta yang harus dilupakan. Cinta adalah sebuah kenyataan yang pasti
hadir dalam setiap diri manusia. Itulah salah satu anugerah terindah yang
diberikan oleh Sang Pencipta kepada makhluk yang bernama manusia. Dengannya
segalanya menjadi lebih berwarna dan mewarnai. Akan tetapi tak ada yang tahu
kapan waktu ia hadir dalam kehidupan seseorang. Ketika ia datang mungkin saja
saat itu hatinya memang sedang membutuhkan cinta. Namun adakalanya ia datang
saat hati telah terisi oleh satu nama. Tapi masih banyak lagi kondisi seseorang
ketika cinta datang padanya. Pun halnya ketika cinta itu hadir namun ada
kondisi yang memaksa cinta itu sulit untuk bertahan dalam rentang waktu yang panjang
dan abadi.
Boleh
jadi seorang pecinta saat itu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memupuk
cinta dalam hatinya namun memang situasi dan kondisi yang seakan tak mau
kompromi. Saat asa ingin menyatukan dua hati. Saat usaha ingin menyandingkan
dua hati tapi memang seakan tak bisa. Segala macam cara dari A sampai Z sudah
ditempuh namun tiap usaha dalam mempertahankan keutuhan rasa itu senantisa menemui
benteng kokoh ketidakpastian. Saat itulah menjadi salah satu kondisi terberat
yang harus dilakoni oleh para pecinta. Mengambil sebuah keputusan. Keputusan
senantiasa punya bahasa timing. Sebuah
keputusan yang diambil sebagai sebuah intuisi kesucian nilai cinta. Memang
kesucian cinta punya bahasanya sendiri. Bahwasanya akan tiba masa dimana
pecinta harus merelakan orang yang dicintainya memilih pilihannya sendiri.
Bukan berarti dia berhenti mencintai atau orang yang dicintainya tak lagi
mencintainya tapi karena kesadaran bahwa orang yang dicintainya akan lebih
bahagia ketika dia melepaskannya. Saat itulah sebuah konsekuensi harus diemban
oleh pecinta. Melupakan. Yaa melupakan seseorang yang pernah hadir dalam
relung-relung hati dan jiwa. Menghiasi di tiap selang seling waktu hati dan
pikiran. Meski berat nan perih mengiris namun itulah seni sebuah cinta yang
agung. Bukan cinta namanya jikalau tidak menghadirkan lara cinta. Bukan cinta
namanya jika tidak menghadirkan duka dibalik suka. Suka duka cinta itulah
seninya.
Kedua,
bahwasanya ada cinta yang harus diperjuangkan. Memang sejatinya harus seperti
itu. Cinta butuh pengorbanan. Pengorbanan menuntut beberapa hal dari setiap
diri para pecinta. Waktu, tenaga, pikiran, materi bahkan nyawa sekalipun.
Mungkin itu terlalu berlebihan bagi sebahagian orang atau sering kita mendengar
istilah kini yang mengatakan itu lebay..
Bahkan ada yang menganggap bahwa itu semua adalah sebuah hal yang sia-sia. Tapi
tahukah mereka bahwasanya ketika mereka mengatakan hal seperti itu sesungguhnya
pada diri merekalah yang tidak mengerti
maknawi cinta yang sesungguhnya. Justru merekalah yang harus memeriksa
baik-baik kemampuan narasi cinta mereka. Jangan sampai pengetahuan tentang
cinta yang mereka miliki selama ini baru sebatas kulit tapi dipaksakan masuk
kedalam sum sum tulang. Maka berhati-hatilah.
Cinta
hadir dengan bahasa suci. Karena ia suci olehnya itu untuk menjaga keutuhan
kesucian cinta itu perlu sebuah bahasa pengorbanan. Pengorbanan menuntut dua
sisi yakni profesionalitas dan totalitas. Profesionalitas tak hanya
berlaku dalam dunia kerja. Profesionalitas juga adalah hal penting dalam urusan
percintaan atau perasaan. Professional dalam mengelola cinta yang suci. Menata
dengan baik antara aspek logika dan rasa. Jika ia seorang lelaki maka ia harus
gagah mengesampingkan egonya. Ia harus mampu memberi ruang kepada sisi
perasaannya sehingga tak melulu terisi oleh aspek logika. Dengannya itu akan
menjadi The Real True Lover (Pecinta
Sejati yang sesungguhnya). Jika ia wanita maka ia harus anggun mengesampingkan
dominasi perasaan pada dirinya. Ia harus mampu memberi ruang pada logika untuk
bekerja. Dengannya itu ia akan menjadi The
Real Beautiful Woman (wanita Cantik yang sesungguhnya).
Totalitas
pun menjadi bagian maha penting dalam upaya memperjuangkan kesucian cinta.
Tanpanya maka ia akan kekurangan maknawi perjuangan. Olehnya itu setiap
pengorbanan yang dilakukan oleh para pecinta punya satu tujuan mulia.
Mempertahankan cinta yang hadir dalam diri mereka dengan harapan bahwa kelak
dua hati akan menyatu itulah tujuan mereka. Bahasa seperti ini hanya bisa hadir
dalam diri para pecinta sejati. Karena cinta sejati hanya teruji melalui
beragam ujian penguat cinta. Bisa jadi jarak dan waktu menjadi ujian mereka.
Bisa juga masalah ekonomi, keinginan orang tua atau keluarga, masalah budaya dalam
masyarakat yang ada dan lain sebagainya. Apapun adanya cinta memang menuntut
sebuah pengorbanan untuk menunjukkan kesucian dan kesejatiannya. Bila ada yang
ingin mendapatkan cinta namun tak ingin berkorban dengan dua intuisi tadi
sebaiknya ia memeriksa kembali kesucian dan kedalaman perasaan yang ia miliki.
Dua kadar cinta inilah yang dalam pengelolaannya mampu membedakan kadar cinta
pecinta sejati dan pecinta semu. Karena diriku adalah seorang lelaki maka ingin
kusampaikan satu pesan kepada sobat sekalian sesama lelaki bahwa jadilah engkau
seorang pecinta sejati yang sejati menjaga kesucian cinta yang hadir padamu.
Untuk para wanita satu pesan rendah hati dariku berharap bahwa engkau mampu menjadi
wanita yang mampu menghargai jerih payah pengorbanan lelaki pecinta sejati. Kedamaian
cinta khan kau dapatkan.
0 comments:
Post a Comment