Saturday, March 23, 2013


SENANDUNG CITA DAN CINTA
By: MUHAMMAD FADHLY THAHIR

Desir angin hembuskan asa mutiara kehidupan
Lembut senyap sepoi-sepoi sentuh dinding hati
Kerangka pikir tumbuhkan indahnya harapan
Alunan sajak temani dendangkan riangnya hati
  
Lembayung asa tumbuh indah mewangi
Cucuran keringat tumpah basahi badan
Tetap sambung galah hingga kau capai
Sudah basah tanggung balikkan badan


Saat dirimu telah awali jalan perubahan itu
Saat batinmu berkata harus perjuangkan itu
Sudah saatnya langkah kaki kau hentak dan jejakkan
Sudah waktunya tekad baja kau ikrarkan


Disini telah kita rangkai untaian belir asa
                Disini telah kita ucapkan ratusan butir cita
                Bilakah semua itu telah engkau niatkan
                Bilakah semua itu telah engkau lantunkan
                Pantaskah dikau ingkari dan abaikan


Bentang samudera simbol lapangnya hati
Dalamnya lembah simbol damainya hati
Tinggi pegunungan lambangkan besarnya cita-cita
Putihnya salju bahasakan tulusnya cinta


Mentari terbit nyalakan gairah duniawi
Mentari terbenam sambut senyuman malam
Rembulan bersinar iringi tatapan indah mahadewi
Bintang berkelip warnai rasa jiwa mendalam
 
Suara alunan melodi berikan kedamaian
Suara kutilang terdengar merdu mendayu
Suara desiran angin bahasakan kesejukan
Suara hatiku dalam menghujam kalbu


Cinta Allah penuhi jagad raya
Cinta bumi semai luasnya dunia
Cinta Ibu tulus hati nurani
Cintaku mengisi relung relung hati


Kasih sang guru bahasa tanpa tanda jasa
Kasih sang Ibu bahasa sepanjang masa
Kasih sang anak bahasa sepanjang jalan
Kasihku untai ekspresi makna tak terbahasakan