Wednesday, October 9, 2013

INFORMATION...!!!

             Blog ini adalah sebuah blog anak muda yang memiliki cita-cita besar untuk negerinya. Blog sebagai tempat ia meluangkan segala bentuk olah literasi yang komprehensif. Anak muda yang memiliki cita-cita besar akan perubahan negerinya. Anak muda yang mengolah sebuah konsep tentang narasi Indonesia kedepannya. Anak muda dengan karakter Leadership dalam dirinya. Bahasa kepemimpinan yang ia miliki adalah sebuah hasil olah intuisi maknawi bahasa realitas dan intelektualitas. Anak muda yang dengan tingkat kedewasaan yang ia miliki mampu memandang setiap persoalan pada berbagai level dengan beragam sisi dan eksepsi. Bercita-cita menjadikan blog ini sebagai sumber inspirasi banyak orang. Meski ia akui sendiri bahwa begitu banyak yang ia ingin tulis tapi terkadang waktu dan kesempatan tak berpihak padanya. Di sela-sela kesibukannya, alumnus Sastra Inggris Unhas yang juga aktif sebagai staff ahli di DISPORA SULSEL dan sebagai Sekretaris di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Makassar ini berusaha sebisa mungkin untuk terus menghadirkan tulisan yang bermamfaat dan inspiratif untuk semua pengunjung blog.
                 Sekarang penulis sedang menggarap dua buah buku dengan tema berbeda. Satu tema tentang organisasi yang membesarkan dirinya, KAMMI. Satu lagi tentang praksis sangat penting dalam kehidupan setiap manusia, CINTA. Penulis dengan latar belakang Sastra dan Ilmu Sosial ini memiliki sebuah tawaran tentang konsep narasi kebangsaan melalui buku yang sedang ia garap. Penulis juga melalui background ilmu yang dimiliki mampu mengolah sebuah alur pemahaman tentang maknawi cinta berdasar realitas kehidupan dan sisi tak biasa dalam polaritas koherensi cinta anak manusia. Hidup adalah sebuah perjalanan. Olehnya itu setiap diri mampu membekali diri dengan beragam bekal yang mampu menjaga eksistensi selama perjalanan. Bekal yang mampu membawa kebahagian di akhir perjalanan. Kesuksesan bukanlah sebuah tujuan tapi kesuksesan adalah sebuah perjalanan. Success is not only a destination but also a journey. 
                    Kedepannya pemilik blog ini berharap bahwa semakin banyak anak muda yang negeri ini yang terus berpikir untuk perbaikan kondisi negerinya. Bukan anak muda gaul tapi tak berkompeten. Akan tetapi anak muda yang dengan pergaulan yang ia miliki mampu menjadikan itu sebagai sebuah persembahan terbaik dalam keherensi konektivitas dua arah, antara hubungan dengan Sang Khalik dan dengan sesama manusia. Dengannya setiap orang merasa bahagia dan tenang. Dengannya orang senantiasa merasakan semangat untuk hidup dan terus bekerja keras. Ia menjadi inspirasi bagi orang lain. Anak muda indonesia harus bangkit dan berkrya untuk negeri. Bangsa ini harus terbangun dari tidur panjangnya. Macan Asia itu harus mengaum ke seluruh penjuru dunia. Tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa. Indonesia Bisa...!!!

Salam Perubahan dariku.
Salam Muslim Negarawan.
Salam Anak Muda Progresif nan Visioner
Salam Cinta dariku.

*Muhammad Fadhly Thahir

#TheNextLeader

Tuesday, October 8, 2013

SENI DALAM CINTA

MUHAMMAD FADHLY THAHIR

Dalam realitas cinta anak manusia ada banyak momen yang menjadikan cinta terlihat berwarna dan punya seni. Bukannya karena cinta adalah sesuatu yang biasa dalam kehidupan manusia. Itu karena cinta punya jalan ceritanya sendiri. Jalan cerita yang punya seni artistik dan harmoni. Itulah mengapa dalam realitas perjalanannya cinta punya masa transisi dan proses. Dalam prosesnya itu disinilah terletak perbedaan dalam setiap penyikapannya. Berbeda karena setiap sesi dalam urusan perasaan itu punya stress atau tekanan  berbeda dalam dua variable. Dua variable itu adalah tentang takaran rasa dan kondisi.
               Tentang takaran rasa dan kondisi inilah yang kemudian melahirkan dua aspek dalam mimbar cinta. Takaran dan kondisi yang memaksa seorang pecinta mengambil keputusan penting dalam perkara perasaan masing-masing. Keputusan yang menyangkut masa depan urusan hati mereka. Terkadang keputusan itu tak adil buat mereka sendiri. Terkadang pula mereka serasa dipaksa oleh keadaan karena sesuatu hal yang lebih penting dalam pengambilan keputusannya. Namun cinta memang punya bahasa yang sarat kejutan dan seni. Akan tiba masa dimana setiap pecinta menyadari akan dua hal itu.
            Pertama, bahwa ada cinta yang harus dilupakan. Cinta adalah sebuah kenyataan yang pasti hadir dalam setiap diri manusia. Itulah salah satu anugerah terindah yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada makhluk yang bernama manusia. Dengannya segalanya menjadi lebih berwarna dan mewarnai. Akan tetapi tak ada yang tahu kapan waktu ia hadir dalam kehidupan seseorang. Ketika ia datang mungkin saja saat itu hatinya memang sedang membutuhkan cinta. Namun adakalanya ia datang saat hati telah terisi oleh satu nama. Tapi masih banyak lagi kondisi seseorang ketika cinta datang padanya. Pun halnya ketika cinta itu hadir namun ada kondisi yang memaksa cinta itu sulit untuk bertahan dalam rentang waktu yang panjang dan abadi.
                Boleh jadi seorang pecinta saat itu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memupuk cinta dalam hatinya namun memang situasi dan kondisi yang seakan tak mau kompromi. Saat asa ingin menyatukan dua hati. Saat usaha ingin menyandingkan dua hati tapi memang seakan tak bisa. Segala macam cara dari A sampai Z sudah ditempuh namun tiap usaha dalam mempertahankan keutuhan rasa itu senantisa menemui benteng kokoh ketidakpastian. Saat itulah menjadi salah satu kondisi terberat yang harus dilakoni oleh para pecinta. Mengambil sebuah keputusan. Keputusan senantiasa punya bahasa timing. Sebuah keputusan yang diambil sebagai sebuah intuisi kesucian nilai cinta. Memang kesucian cinta punya bahasanya sendiri. Bahwasanya akan tiba masa dimana pecinta harus merelakan orang yang dicintainya memilih pilihannya sendiri. Bukan berarti dia berhenti mencintai atau orang yang dicintainya tak lagi mencintainya tapi karena kesadaran bahwa orang yang dicintainya akan lebih bahagia ketika dia melepaskannya. Saat itulah sebuah konsekuensi harus diemban oleh pecinta. Melupakan. Yaa melupakan seseorang yang pernah hadir dalam relung-relung hati dan jiwa. Menghiasi di tiap selang seling waktu hati dan pikiran. Meski berat nan perih mengiris namun itulah seni sebuah cinta yang agung. Bukan cinta namanya jikalau tidak menghadirkan lara cinta. Bukan cinta namanya jika tidak menghadirkan duka dibalik suka. Suka duka cinta itulah seninya.
                Kedua, bahwasanya ada cinta yang harus diperjuangkan. Memang sejatinya harus seperti itu. Cinta butuh pengorbanan. Pengorbanan menuntut beberapa hal dari setiap diri para pecinta. Waktu, tenaga, pikiran, materi bahkan nyawa sekalipun. Mungkin itu terlalu berlebihan bagi sebahagian orang atau sering kita mendengar istilah kini yang mengatakan itu lebay.. Bahkan ada yang menganggap bahwa itu semua adalah sebuah hal yang sia-sia. Tapi tahukah mereka bahwasanya ketika mereka mengatakan hal seperti itu sesungguhnya pada diri merekalah yang tidak mengerti  maknawi cinta yang sesungguhnya. Justru merekalah yang harus memeriksa baik-baik kemampuan narasi cinta mereka. Jangan sampai pengetahuan tentang cinta yang mereka miliki selama ini baru sebatas kulit tapi dipaksakan masuk kedalam sum sum tulang. Maka berhati-hatilah.
                Cinta hadir dengan bahasa suci. Karena ia suci olehnya itu untuk menjaga keutuhan kesucian cinta itu perlu sebuah bahasa pengorbanan. Pengorbanan menuntut dua sisi yakni profesionalitas dan totalitas. Profesionalitas tak hanya berlaku dalam dunia kerja. Profesionalitas juga adalah hal penting dalam urusan percintaan atau perasaan. Professional dalam mengelola cinta yang suci. Menata dengan baik antara aspek logika dan rasa. Jika ia seorang lelaki maka ia harus gagah mengesampingkan egonya. Ia harus mampu memberi ruang kepada sisi perasaannya sehingga tak melulu terisi oleh aspek logika. Dengannya itu akan menjadi The Real True Lover (Pecinta Sejati yang sesungguhnya). Jika ia wanita maka ia harus anggun mengesampingkan dominasi perasaan pada dirinya. Ia harus mampu memberi ruang pada logika untuk bekerja. Dengannya itu ia akan menjadi The Real Beautiful Woman (wanita Cantik yang sesungguhnya).
                Totalitas pun menjadi bagian maha penting dalam upaya memperjuangkan kesucian cinta. Tanpanya maka ia akan kekurangan maknawi perjuangan. Olehnya itu setiap pengorbanan yang dilakukan oleh para pecinta punya satu tujuan mulia. Mempertahankan cinta yang hadir dalam diri mereka dengan harapan bahwa kelak dua hati akan menyatu itulah tujuan mereka. Bahasa seperti ini hanya bisa hadir dalam diri para pecinta sejati. Karena cinta sejati hanya teruji melalui beragam ujian penguat cinta. Bisa jadi jarak dan waktu menjadi ujian mereka. Bisa juga masalah ekonomi, keinginan orang tua atau keluarga, masalah budaya dalam masyarakat yang ada dan lain sebagainya. Apapun adanya cinta memang menuntut sebuah pengorbanan untuk menunjukkan kesucian dan kesejatiannya. Bila ada yang ingin mendapatkan cinta namun tak ingin berkorban dengan dua intuisi tadi sebaiknya ia memeriksa kembali kesucian dan kedalaman perasaan yang ia miliki. Dua kadar cinta inilah yang dalam pengelolaannya mampu membedakan kadar cinta pecinta sejati dan pecinta semu. Karena diriku adalah seorang lelaki maka ingin kusampaikan satu pesan kepada sobat sekalian sesama lelaki bahwa jadilah engkau seorang pecinta sejati yang sejati menjaga kesucian cinta yang hadir padamu. Untuk para wanita satu pesan rendah hati dariku berharap bahwa engkau mampu menjadi wanita yang mampu menghargai jerih payah pengorbanan lelaki pecinta sejati. Kedamaian cinta khan kau dapatkan.
MY BLOG ANTI PLAGIAT

MUHAMMAD FADHLY THAHIR

           Melalui kesempatan ini ingin kusampaikan kepada seluruh pengunjung blog bahwa segala yang tertulis di dalam blog ini adalah murni hasil kreatifitas olah imaji, rasa dan intuisi yang kumiliki. Tidak ada istilah plagiat dalam kamus hidup dan segala hasil kreatifitasku. Kalaupun ada yang mirip dengan hasil tulisanku itu diluar sepengatahuan saya. Boleh jadi itu adalah hasil plagiat dari hasil kreasiku atau memang secara kebetulan sama. Namun satu hal yang pasti bahwa selama ini saya belum pernah menemukan hasil kreatifitas tulisan yang sama dengan apa yang telah kutulis di blog ini. Baik itu dari segi tata bahasa maupun dari segi isi total dari sebuah tulisan.
             Kita sama-sama tahu bahwa plagiat adalah sebuah tindakan pelecehan dan pelanggaran hak cipta dan itu semua telah diatur dalam undang-undang. Sebagai warga negara yang baik pastinya kita tidak mau menjadi bagian dari para pelanggar hak cipta dan kreatifitas orang lain. Jelas bahwa itu adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum dan norma kehidupan. Marilah kita bersama belajar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang taat pada hukum. Warga negara yang tahu menghargai hasil karya orang lain. Warga negara yang tahu etika dan taat pada norma yang berlaku dalam kehidupan ini. Mari bersama gelorakan penolakan terhadap segala bentuk kegiatan pelecehan dan pelanggaran hak cipta. Mari bersama katakan TIDAK pada aktivitas PLAGIAT
               Bila ingin mengcopy atau menyalin teks atau tulisan dari blog ini HARAP melampirkan sumber aslinya dan nama penulisnya. Secara pribadi saya tidak membatasi setiap individu yang ingin berbagi hasil karya literasi saya namun, kita juga harus saling menghargai dan menghormati agar hidup menjadi lebih bermakna. Thanks For Your Attention. Wassalam.
SAJAK SENANDUNG NEGERI

MUHAMMAD FADHLY THAHIR

             Semilir angin dipagi hari. Sejuk merasuk menembus sukma. Tetes embun pagi di deretan dedaunan memberi inspirasi hari. Mentari pagi perlahan terbit tampakkan kuasa pada makhluk bumi. Masih bersama angin pagi, sejuk sepoi-sepoi sentuh dinding hati. Kicau burung kutilang memecah sendu pagi hari dan gemericik air dari atas loteng beri irama pagi. Fatamorgana datang dari sisi terjauh negeri. Debu-debu beterbangan menyesakkan napas dan kerongkongan. Efek kemarau panjang yang tak kunjung tampakkan ujung asa. Adapula rintik air  tiada henti menghujam ke bumi. Membawa banyak luka saat ia menyeret rumah-rumah,meluluhlantakkan ladang persawahan hingga gagal panen bergema dimana-mana, luapan amarahnya menyisir tiap sisi jejak-jejak manusia hingga tak membekas. Sketsa nanar negeriku. Yeahh…berbagai macam ilusi lahirkan berbagai tanya dalam diri seorang anak muda..
                Adakah dikau merasakan sempitnya ruang berekspresi..berekspresi meluapkan idealisme positif untuk setiap tragedi. Adakah dikau merasakan pengapnya ruang imajinasi..imajinasi yang lahir dari aura positif nilai ketulusan dan karya. Adakah dikau merasakan kerasnya kehidupan..kehidupan yang hanya memihak pada kolektivitas semu manusia-manusia tak berperikemanusiaan. Adakah dikau merasakan perihnya luka nestapa perjuangan..perjuangan membela kebenaran namun terhalang oleh tembok tinggi nan menjulang makar kejahatan. Adakah dikau merasakan ketidakpekaan realitas..realitas bahwa negeri ini memiliki 1001 persolan yang terjilid rapi dalam bab-bab dan episode hingga ratusan ribu. Adakah dan mampukah dikau merasakan semuanya. Seakan pertunjukan badai tornado dengan pusaran gelombang berisi ribuan frekuensi ilusi tak terduga dan tak biasa. Panorama surga negeri gemah ripah loh jinawi.
                Huffth..tak terasa pena dan secarik kertas mulai diambil anak muda itu..mulai menulis..ditemani laptop dengan berbagai macam imaji tentang negeri. Menulis dan terus menulis hingga tetes terakhir tinta kreatifitas habis. Ia tak pernah mengira bahwa meski tinta pulpen yang ia pakai habis..permasalahan negerinya belum habis menyejarah. Namun ia hanya ingin semua tahu bahwa,masih ada anak muda seperti dirinya dan masih ada sekelompok anak muda yang masih peka dan peduli dengan dongeng negerinya. Dongeng sebelum tidur yang ia dapatkan dari bangku sekolah, professor, ilmuwan, cendekiawan dan buku-buku serta realitas membatin duniawi.
Terkisahkan dari sudut-sudut gelap pemerintahan level bawah hingga pusat..dari ruang-ruang gelap dan kongkalikong elit-elit negeri. Bertransaksi politis tak solutif sungguh miris. Bercanda dan tertawa di emperan permadani birokrasi saat tangis dan darah mewabah menjangkiti jutaan nyawa. Berpesta dan bercinta di altar singgasana angkuh tak tersentuh dikala cemas dan was was menghantui merajam jiwa tak kenal waktu. Melakukan makar untuk prestasi pribadi dan kelompok..mengabaikan hak dan eksepsi banyak tatapan nanar prihatin akan hari esok. Disana tak ada air mata..air mata hanya datang pada mereka di kolong negeri.. semakin banyak dan suatu saat siap menerkam mereka dengan amuk banjir di tengah malam. Disana hanya ada perut-perut buncit..menatap kosong mereka yang kurus kering kerontang karena hidup dan harapan sesuap nasi. Sebuah alur drama dan tragedi menyayat hati dan jiwa..mengiris lembayung sukma dan nalar imaji..
Ahhh..keadaan ini semakin parah dan membingungkan..betapa kalutnya electron-elektron pikiran ini..pikiran yang tak kuasa lagi untuk memetakan ujung pakal persoalan negeri yang terlanjur terdampar di riak ombak samudera konspirasi. Namun,adakah pikiran seperti ini sampai kepada mereka yang duduk di singgasana empuk pemerintahan, DPR MPR hingga istana negara. Pikirnya, waktu mereka tak begitu banyak terluangkan untuk barang sejenak duduk dan merenungi suratan takdir bangsa ini. Mereka tak sadar bahwa gejolak perubahan telah lahir dari mercusuar anak muda kreatif dan konstruktif negeri.
Dalam benak anak muda itu terkisahkan sebuah cerita..Mereka rakyat negeriku..kurang lebih 230 juta jumlahnya. Mereka tak semua mampu merasakan lezatnya hidup. Mereka memang kaya..kaya akan kemirisan hidup bagai irisan sembilu..apartemen kolong jembatan, villa reot dan kumuh, permadani koran dan kardus bahkan jalan raya..merasakan dinginnya AC alami yang merasuk hingga ke sumsum tulang.
Mereka rakyat negeriku..yang mengantre berpuluh-puluh kilo untuk mendapatkan jatah BLSM atau bantuan semu yang tak memberi solusi. Berdesak-desakan hingga sesak napas, pingsan bahkan tewas..hanya untuk mendapatkan beberapa ratus ribu yang idealnya sangat jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak istri dan keluarga. Memang kita perlu berterimakasih dan bersembah sujud kepada paduka presiden dan pemerintah. Pemimpin yang telah menjadikan rakyatnya terlihat begitu melarat, bodoh dan tak mampu bekerja. Pemerintah yang mampu menyulap rakyatnya dalam sekejap menjadi peminta-minta di siang bolong..terang-terangan hingga menjadi tontonan biasa dimana-mana..tak lagi terbatas di pinggiran jalan dan lampu merah.
Mereka rakyat negeriku..menjadi tamu di negeri sendiri. Saat investor dan korporator asing berdatangan, bertamasya sekaligus mengeruk kekayaan alam negeri ini. Mengeskplorasi hingga tanah dan perut bumi negeriku menjadi mules dan sakit. Sakit bukan karena mereka terus dijamah oleh tangan-tangan asing tapi karena mereka sedih melihat sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa kanndungan perut bumi yang ada tak dimamfaatkan oleh tuannya sendiri. Padahal ia tahu bahwa rakyat negerinya begitu membutuhkan semuanya. Kelola ia dari bahan mentah menjadi barang jadi lalu jual dan ekspor hingga mendatangkan nilai lebiih untuk negeri.
Mereka rakyat negeriku..menjadi supporter setia drama busuk para elit negeri tak bertanggungjawab. Tiap hari mereka menjadi saksi lahirnya peristiwa memuakkan para pemangku etalase pemerintahan..menjadi saksi munculnya tokoh-tokoh antagonis negeri..menjadi saksi bisu pusaran mahligai ketidakadilan. Suguhan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sekan menjadi episode sinetron tiada henti. Kejahatan para tikus-tikus berdasi yang bermain petak umpet dan retorika klimis dengan penegak hukum negeri..hukum hanya menjadi boomerang bagi kaum pinggiran bawah..menjadi pisau belati bagi para cukong-cukong politik dan ekonomi serta pemilik rekening gendut terakreditasi. Ibarat kucing dan tikus yang senantiasa bermain kejar-kejaran dan petak umpet..ada masa si kucing sukses menangkap tikus, namun lebih sering si kucing gagal dan terpedaya serta kecolongan oleh tipu muslihat licik dan tengik tikus-tikus kotor dan busuk itu. Tikus-tikus yang menumpuk hasil jarahan dan kerja haramnya di brankas-brankas, deposito, bank, dan berbagai macam tindak pencucian uang. Mereka kaya dan semakin kaya. Hukum tak lagi adil nan bersahabat..ia tak lagi menyejukkan hati dan pikiran serta hanya bertansformasi menjadi robot tak bertenaga. Efek kapitalisme terasa mejerat mencekik leher namun tak kuasa mereka atasi. Terlalu banyak drama kotor dan tak beretika tersuguhkan dari mereka yang seharusnya menjadi teladan apriori opini public.
Mereka rakyat negeriku..hanya bisa ternganga nan terkesima melihat ketidakbecusan pemimpin negeri ini. Memimpin dengan penuh keragu-raguan. Ragu mengambil keputusan yang cepat, tepat serta solutif untuk rakyatnya. Memimpin dengna penuh rasa takut dan bimbang..takut oleh prestise yang berkembang..takut akan buah simalakama kontrak kerja dengan berbagai konspirasi nasional dan internasional..takut akan kehilangan citra dan premis positif dari masyarakat..namun ia sendiri tak berani mengambil sikap untuk kemaslahatan rakyatnya..adalagi sikap yang ia ambil hanya menambah kesengsaraan rakyat. Rakyat negeriku hanya bisa geram mengepalkan tinju lalu memukul tembok karena kekesalan tak tertahankan atas sikap pemerintah yang cengeng, tidak tegas serta berani. Semakin kecewa saat harga diri bangsa diinjak-injak oleh negeri lain..namun pemerintah hanya bisa berdiam diri atau melakukan diplomasi inkonstruktif..kedaulatan negeri ternodai oleh negeri tetangga..teritorial dimasuki tanpa izin…wilayah perbatasan terus dirongrong dan dilecehkan, pulau-pulau tergadaikan, terjual dari hasil lelang..wilayah negeri semakin sempit..alam tak kuasa mencegah abstraksi dilema warga negeri di perbatasaan..saat rupiah berganti ringgit..saat merah putih tergantikan di tiang bendera ujung negeri..saat bahasa ibu berfluktuasi menjadi bahasa kedua..malang dikau tanah negeriku..harga dirimu tak lagi berharga mahal dan mati.
Engkau pemerintah negeri ini..berbagai macam tragedi telah mejadi aksioma sarapan, makan siang dan malam..namun sepertinya memang hati-hati kalian nyaris telah penuh noda hitam dan tak peka lagi. Tahukah engkau bahwa kepekaan hanya akan lahir dari jiwa serta nurani yang memiliki sensitivitas baik dalam melihat dan merespon realitas..dan engkau hanya bekerja dalam dimensi ruang skeptis dan parsial..tak mampu engaku bekerja dalam diafragma totalitas dan eksepsi komprehensif. Ataukah memang engkau masih butuh belajar tentang narasi kepemimpinan..masih butuh lagi belajar tentang makna sebuah amanah..masih perlu belajar tentang kepekaan realitas,,tentang pola pikir visioner atau belajar tentang semuanya???
Tidak cukupkah gelar akademik yang engkau peroleh dari universitas ternama dalam dan luar negeri..Ohhh,,mungkin memang itu tak cukup..tidak cukup untuk sebuah urusan bertitel kenegaraan. Ataukah engkau ingin diajari oleh generasi-generasi muda yang energik dan visioner..namun naïf rasanya bagi kalian untuk melakukan itu semua..apalagi mendengar nasihat dan petuah agama. Pantas saja jikalau ribuan kata-kata yang diteriakkan oleh anak-anak muda intelektual tak lagi engkau hiraukan..padahal anak muda itu turun ke jalan membentuk parlemen jalanan itu karena imbas ketidakbecusan kalian elit negeri yang duduk di parlemen sana..elit negeri yang bertahta di menara gading yang sepi, menjauh dan terpisah dari masyarakat. Anak-anak muda negeri yang rela berkorban waktu, pikiran, tenaga bahkan nyawa mereka demi sebuah amanat suci yang lahir dari lubuk hati terdalam.
Tidakkah engkau malu pada dirimu sendiri? Diberi nasihat, peringatan, saran serta kritik membangun namun kalian hanya menutup telinga, mata fisik serta mata batin kalian untuk semuanya. Seakan-akan melodi yang terbentuk dari alunan suara-suara anak negeri ini hanya menjadi nyanyian pengantar tidur siangmu di kursi-kursi empuk kantoran hingga di Senayan sana. Engkau berpikir bahwa suara-suara itu hanyalah suara-suara idealisme buta dari kelompok manusia…Oohh tidak!!! Biar kuberitahu padamu,,bahwa alunan suara itu adalah rangkaian kata-kata yang lahir dari abstraksi pemahaman yang mendalam akan kondisi kenegaraan dan konsepsi kebangsaan yang terjadi..perasaan yang lahir dari saripati luka dan perih melihat negeri kaya namun miskin realitas. Anak muda itu paham dan sadar akan posisinya serta tahu apa yang harus mereka lakukan. Seharusnya engkau, elit negeri juga begitu..tahu posisi dan apa yang semestinya engkau kerjakan. Sebenarnya tak perlu engkau diajari..rakyatmu tahu bahwa engkau adalah orang terpelajar namun sayang memang bahwasanya kalian bukan orang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Huuffth..payah..!!!
Baiklah..jika memang semuanya masih bias untuk kalian para elit negeri dan pejabat negara..atas dasar keikhlasan, anak muda ini siap untuk mengajari engkau makna kepemimpinan dan kepekaan merespon realitas. Hingga akhirnya engkau pun tahu bagaimana cara memimpin dengan landasan batu bata agama, keikhlasan, kemampuan yang komprehensif merespon realitas, professional, visoner, berdedikasi tinggi, menjadi pemerhati yang baik, berwawasan lokal dan kebangsaan, berpikir modern dan global, bekerja dengan irama totalitas serta yang terpenting adalah memimpin dan bekerja atas nama cinta.  


*No Retreat…No Surrender…!!! Go...My Beloved Country…!!!*

* dibacakan pada acara pembukaan MUSDA II KAMMI Daerah Makassar*