PESONA STEVEN GERRARD
"SASTRA, BUDAYA DAN FILOSOSI NEGERI DALAM DIRI SEORANG KAPTEN"
Muhammad Fadhly Thahir
Di ranah sepakbola ia cukup terkenal. Tak kalah dengan ketenaran
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ia adalah Steven Gerrard. Kapten
sekaligus ruh permainan Liverpool. Ia dijuluki kapten fantastis. Julukan
itu cukuplah membuat kita membayangkan kemampuannya yang pastinya tak
biasa. Steven Gerrard adalah pemain special dengan jiwa kepemimpinan
tinggi. Bagi para penggemar Liverpool,
Gerrard bak Dewa. Semua terpesona kepadanya. Namun sepertinya bukan
hanya pendukung Liverpool yang mengakui kehebatannya. Banyak yang
menaruh respek padanya.
Sikap
itu tidak aneh kalau melihat kiprah Gerrard di lapangan hijau. Ia
memimpin dengan contoh dan hati. Tiap kali bermain, ia selalu turun
dengan penuh totalitas. Meski berposisi asli sebagai gelandang
(midfielder) ia juga sering turun membantu serangan seperti posisi
defensive midfielder dan membantu penyerangan layaknya seorang attacking
midfielder. Tak heran jika siapa pun pasti terpesona apalagi publik
Inggris.
Warga Inggris memang unik secara budaya. Mereka
lebih menghargai usaha dibanding hasil. Hal itu juga hadir dalam
sepakbola. Bagi mereka yang paling penting adalah totalitas di atas
lapangan. Saking all out terkadang sikap mereka nyaris menjadi tidak
rasional. Bila ditelisik lebih jauh semuanya ada korelasinya dengan
karakter dan budaya orang Inggris. Irasionalitas masyarakat Inggris
berawal dari ketertinggalan dalam pola pikir rasional. Dibandingkan
negara lain di eropa seperti Italia dan Prancis, Inggris termasuk
terbelakang.
Ketertingglan Inggris tak lepas dari banyak
faktor. Salah satunya keberadaan tokoh pemikir atau filsuf. Prancis
memiliki filsuf kenamaan seperti Rene Descartes yang memengaruhi pola
pikir masyarakatnya. Italia pun tak kalah jumlah soal pemikir rasional.
Italia bahkan punya Noccolo Machiavelli yang terkenal sangat
memperhitungkan apa pun. Hal ini pula yang menjadikan filosofi pelatih
asal italia lebih mengutamakan taktik dibanding aspek lain dalam
menerapkan pola permainan. Namun Inggris hampir tidak memilikinya.
Irasionalitas
masyarakat Inggris juga tergambar dari sejumlah literatur sastra
populer dalam budaya Anglo Saxon. Sebutlah dua kisah Beowulf dan King
Lacer. Dua cerita itu diakhiri dengan kematian tragis, namun warga
Inggris sangat menyukainya. Kebiasaan itu diakui berbagai pihak. pelatih
beken Arsenal, Arsene Wenger yang berasal dari Prancis menyadari akan
hal itu saat ia hadir di tanah Britania. Saat itu ia berkata "disini,
mungkin karena berada di kepulauan mereka berjuang lebih seperti pejuang
yang bersemangat. Mereka memandang pertandingan bagaikan duel pada masa
lalu, sebuah pertarungan hingga mati. Ketika orang Inggris berperang,
dia akan pulang dengan kemenangan atau menjadi mayat". Inilah yang
menjadikan karakter sepakbola Inggris merujuk pada gaya kick and rush.
Gerrard
adalah personifikasi tepat untuk idealisme publik Inggris. Ia adalah
pejuang dengan semangat tinggi. Sikapnya selalu menjadi pelecut semangat
bagi rekan setimnya. Tak heran jika sampai kapan pun Gerrard akan
senantiasa memesona bagi publik inggris. secara pribadi saya bukan
penggemar Liverpool tetapi saya salut dan respek kepada sosok Gerrard yg
sukses menunjukkan totalitas sebagai seorang pemimpin di dalam dan di
luar lapangan. Mungkin kado terbaik buat sang kapten fantastis di musim
ini adalah juara EPL. Will See, masih ada beberapa laga sisa. Go Ahead
Fighter.
0 comments:
Post a Comment