Friday, May 2, 2014

PESONA STEVEN GERRARD

"SASTRA, BUDAYA DAN FILOSOSI NEGERI DALAM DIRI SEORANG KAPTEN"

Muhammad Fadhly Thahir

           Di ranah sepakbola ia cukup terkenal. Tak kalah dengan ketenaran Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ia adalah Steven Gerrard. Kapten sekaligus ruh permainan Liverpool. Ia dijuluki kapten fantastis. Julukan itu cukuplah membuat kita membayangkan kemampuannya yang pastinya tak biasa. Steven Gerrard adalah pemain special dengan jiwa kepemimpinan tinggi. Bagi para penggemar Liverpool, Gerrard bak Dewa. Semua terpesona kepadanya. Namun sepertinya bukan hanya pendukung Liverpool yang mengakui kehebatannya. Banyak yang menaruh respek padanya.

         Sikap itu tidak aneh kalau melihat kiprah Gerrard di lapangan hijau. Ia memimpin dengan contoh dan hati. Tiap kali bermain, ia selalu turun dengan penuh totalitas. Meski berposisi asli sebagai gelandang (midfielder) ia juga sering turun membantu serangan seperti posisi defensive midfielder dan membantu penyerangan layaknya seorang attacking midfielder. Tak heran jika siapa pun pasti terpesona apalagi publik Inggris.

        Warga Inggris memang unik secara budaya. Mereka lebih menghargai usaha dibanding hasil. Hal itu juga hadir dalam sepakbola. Bagi mereka yang paling penting adalah totalitas di atas lapangan. Saking all out terkadang sikap mereka nyaris menjadi tidak rasional. Bila ditelisik lebih jauh semuanya ada korelasinya dengan karakter dan budaya orang Inggris. Irasionalitas masyarakat Inggris berawal dari ketertinggalan dalam pola pikir rasional. Dibandingkan negara lain di eropa seperti Italia dan Prancis, Inggris termasuk terbelakang.

        Ketertingglan Inggris tak lepas dari banyak faktor. Salah satunya keberadaan tokoh pemikir atau filsuf. Prancis memiliki filsuf kenamaan seperti Rene Descartes yang memengaruhi pola pikir masyarakatnya. Italia pun tak kalah jumlah soal pemikir rasional. Italia bahkan punya Noccolo Machiavelli yang terkenal sangat memperhitungkan apa pun. Hal ini pula yang menjadikan filosofi pelatih asal italia lebih mengutamakan taktik dibanding aspek lain dalam menerapkan pola permainan. Namun Inggris hampir tidak memilikinya.

         Irasionalitas masyarakat Inggris juga tergambar dari sejumlah literatur sastra populer dalam budaya Anglo Saxon. Sebutlah dua kisah Beowulf dan King Lacer. Dua cerita itu diakhiri dengan kematian tragis, namun warga Inggris sangat menyukainya. Kebiasaan itu diakui berbagai pihak. pelatih beken Arsenal, Arsene Wenger yang berasal dari Prancis menyadari akan hal itu saat ia hadir di tanah Britania. Saat itu ia berkata "disini, mungkin karena berada di kepulauan mereka berjuang lebih seperti pejuang yang bersemangat. Mereka memandang pertandingan bagaikan duel pada masa lalu, sebuah pertarungan hingga mati. Ketika orang Inggris berperang, dia akan pulang dengan kemenangan atau menjadi mayat". Inilah yang menjadikan karakter sepakbola Inggris merujuk pada gaya kick and rush.

        Gerrard adalah personifikasi tepat untuk idealisme publik Inggris. Ia adalah pejuang dengan semangat tinggi. Sikapnya selalu menjadi pelecut semangat bagi rekan setimnya. Tak heran jika sampai kapan pun Gerrard akan senantiasa memesona bagi publik inggris. secara pribadi saya bukan penggemar Liverpool tetapi saya salut dan respek kepada sosok Gerrard yg sukses menunjukkan totalitas sebagai seorang pemimpin di dalam dan di luar lapangan. Mungkin kado terbaik buat sang kapten fantastis di musim ini adalah juara EPL. Will See, masih ada beberapa laga sisa. Go Ahead Fighter.

0 comments:

Post a Comment