Monday, October 6, 2014

"JANJIKU UNTUK INDONESIA"

Muhammad Fadhly Thahir

         Melewati momen kebersamaan bersama putra putri terbaik negeri dari penjuru tanah air adalah momen luar biasa yang seharusnya menjadi refleksi kebangsaan utuh. Bahwasanya kita tercipta dengan ragam suku, agama, ras, bahasa dan budaya namun kita diikat oleh sebuah ikatan kebhinekaan yang mengakar kuat. Kita tak perlu ragu akan apa yang kita miliki untuk menjadi pribadi yang mampu memberi kontribusi lebih untuk negeri dan untuk sesama. Kebhinekaan itulah yang sebenarnya menjadi salah satu sumber kekuatan kita.

         Bila engkau pernah ke luar negeri atau minimal engkau pernah berinterakasi dan berkomunikasi dengan western people maka boleh jadi saat itu engkau baru merasakan bahwasanya negeri kita begitu kaya. Engkau akan menemukan sebuah dialog tentang budaya hingga pada sebuah moment western people itu bertanya "How many language in your country? kemudian orang Indonesia itu pun menjawab "We have about more than five hundred languages. Bahasa Indonesia as nationality language and others as local language". Si bule tersentak karena tak pernah mengira bahwasanya negeri ini memiliki lebih dari satu bahasa. Kenapa? itu karena mereka hanya memiliki 1 bahasa yang menjadi bahasa nasional sekaligus bahasa percakapan sehari-hari yakni Bahasa Inggris. Bandingkan dengan kita di Indonesia dengan beragam suku dan budaya, bahasa juga sangat beragam belum lagi dialeknya. Bukankah ini sebuah anugerah besar dan terindah yang diberikan Sang Pencipta kepada negeri ini?  Pandai-pandailah kita bersyukur.

          Dibalik morat-marit kondisi kebangsaan kita, dibalik benang kusut persoalan kebangsaan kita ada sebuah makna besar yang terselip didalamnya. Kita diajarkan untuk pantang menyerah, kita diajarkan untuk tegar menghadapi ujian, bersabar dan terus berusaha, bekerja dan berdoa. Yakinlah setiap peristiwa pastinya menyimpan hikmah besar dibalik semuanya. Dalam darah kita mengalir darah pejuang. Bangsa ini lahir dari darah dan air mata. Negeri ini lahir dari pengorbanan jiwa dan harta yang tidak sedikit. Belajarlah menggali semangat lebih dari para pendahulu kt. Belajarlah menghargai usaha para pejuang negeri ini. Malulah jika hari ini kita begitu cengeng menyerah pada kondisi. Tiap zaman punya masanya dan tiap kondisi akan dipergulirkan di tiap zamannya. Negeri ini menanti kontribusi nyata dari generasi penerus yang dilahirkan dari rahim ibu pertiwi. Generasi penerus itu adalah kita semua yang masih memiliki cinta pada tanah air. Ingatlah akan janji kita untuk Indonesia tercinta. Visi Indonesia Emas 2045. Boleh jadi lebih cepat dari itu, 2025. Janji yang tidak akan pernah kita lupakan sekalipun raga kita nantinya ditakdirkan tak lagi berpijak di bumi Indonesia. Engkau boleh melanglang buana ke penjuru dunia namun jangan pernah melupakan cinta kita pada negeri ini.

           Teruslah belajar, berkarya dan bekerja untuk Indonesia. Yakinlah bahwa harapan itu masih ada. 10 tahun kedepan kelak kita semua akan melihat pada level dan ranah kerja apa kita berkontribusi untuk negeri. 10 tahun kedepan kita akan menjadi pemimpin perubahan untuk negeri. 10 tahun kedepan kita akan berada dalam sebuah sinergi membangun negeri. Sinergi itu kita bangun dari sekarang hingga nantinya menjadi sebuah kesempurnaan mahakarya anak bangsa. Jangan pernah lupakan janji kita pada Indonesia. Jika kelak suatu saat diriku terlupa dan khilaf akan janji itu, bantu aku tuk mengingatnya lagi hingga aku sadar bahwasanya aku telah salah melangkah. Begitupun sebaliknya, jika suatu saat engkau terlupa dan khilaf aku akan senang hati mengingatkan dirimu akan janji itu. Ini penting saudaraku, agar kiranya kita tak mudah tergoda oleh materi dan kekuasaan yang pada akhirnya menjadikan kita kehilangan integritas. Cukup sudah dosa-dosa para pendahulu kita yang melakukan tindakan korup dan babi buta kekuasaan. Aku mau kita semua menjadi pioner perubahan yang akan merubah mindset dan tingkah laku kita untuk negeri ini kedepannya. Kita Pasti Bisa. Indonesia Bangkit. Indonesia Bisa. Salam Satu Jiwa...!!!

#GenerasiHarapan
#IndonesiaJaya