Wednesday, May 28, 2014

IMPROVE YOUR LANGUAGE SKILLS AND WIN THE FUTURE

Muhammad Fadhly Thahir

          Era globalisasi telah menjadikan perputaran roda kehidupan seakan semakin cepat. Persaingan menjadi begitu ketat dan cenderung keras. Dunia seakan sempit dengan padatnya rutinitas seiring inovasi di berbagai bidang yang terus melejit. Tak bisa dipungkiri bahwasanya kita telah hidup di era yang serba menuntut kecakapan dan kompetensi kita untuk bisa bersaing maju dan tetap bertahan di pusaran era globalisasi. Olehnya itu dituntut bagi kita semua selaku generasi penerus bangsa untuk terus meningkatkan kapasitas ilmu dan kompetensi kita sehingga mampu menjadi pilar-pilar perubahan bagi bangsa dan negara.
            Indonesia sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang kaya seharusnya diimbangi dengan kapasitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang kompeten. Hal ini dikarenakan keseimbangan antara keduanya akan mampu menjadikan negara tersebut menjadi negara maju dan sejahtera. Menjadi sebuah hal yang miris ketika kekayaan sumber daya alam di sebuah negara melimpah sedangkan kompetensi sumber daya manusianya tidak mampu mengelola kekayaan itu. Walhasil yang terjadi kemudian adalah kekayaan alam itu harus direlakan untuk dikelola oleh pihak asing yang justru sebenarnya merugikan bagi pemilik kekayaan aslinya. Dimana kita ketahui bahwasanya kebijakan penanaman modal asing dan kontrak karya di negeri kita lebih banyak menguntungkan pihak asing. Devisa yang masuk ke negara sangatlah tidak seimbang dengan kekayaan alam yang dikeruk oleh pemilik modal dan investor asing. Miris.
            Satu hal yang pasti bahwasanya kemampuan kita untuk mengelola sumber daya alam itu menuntut kita untuk terus berpacu meningkatkan kapasitas dan skill. Salah satu cara untuk memudahkan itu semua adalah dengan memiliki kemampuan pengetahuan bahasa asing yang mumpuni. Hal ini dikarenakan dengan penguasaan bahasa asing yang tak hanya satu, kita mampu untuk mengetahui banyak ilmu baru yang selama ini boleh jadi hanya tersaji dalam bahasa asing. Selain itu dengan memiliki penguasaan bahasa asing yang baik maka kita mampu untuk melakukan komunikasi yang baik dengan para investor serta stakeholder dalam melakukan pembangunan berkelanjutan di negeri. Kita tidak sekedar menjadi bulan-bulanan pihak asing dikarenakan ketidakmampuan kita melakukan lobi dan negosiasi dengan baik bahkan cenderung kita ditipu karena kekurangpahaman kita dengan maksud bahasa mereka.
            Pengusaaan bahasa asing diluar bahasa ibu adalah sebuah hal mutlak yang harus kita upayakan untuk terealisasi jikalau kita ingin berkembang menjadi negara yang maju. Hal ini pula dibutuhkan guna menjaga eksistensi kita di dunia persaingan global yang semakin kompleks. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya dengan kemampuan berkomunikasi verbal dengan bahasa asing,menandakan kita telah membuka pintu-pintu cakrawala baru yang boleh jadi selama ini belum terbuka. Dengan adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat sekarang ini sudah menjadi sesuatu hal yang sangat mendukung bagi kita untuk mempelajari beragam bahasa di dunia. Penguasaan bahasa itu dititikberatkan pada bahasa yang menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, Arab, Perancis, Spanyol, dan beberapa bahasa dari bagian Asia Timur seperti Jepang, Korea dan China.
            Tahun 2015 adalah tahun berlakunya era pasar bebas ASEAN (AFTA). Itu berarti kurang lebih setengah tahun lagi dari sekarang kita akan memasuki era baru di kawasan ASEAN. Era dimana pertaruhan ketahanan dan kemampuan daya saing negeri dipertaruhkan selain daripada harga diri bangsa. Betapa tidak, dengan era pasar bebas itu berarti barang-barang impor dari negara tetangga semakin banyak dan beragam masuk membanjiri pasar lokal. Bila kita tidak mengimbanginya dengan sebanyak mungkin melakukan ekspor bisa jadi kita hanya menjadi penonton dan pesakitan. Dengan cakrawala berpikir yang semakin terbuka karena penguasaan bahasa asing yang semakin baik akan menjadikan kita memiliki daya tangkal yang baik dengan era pasar bebas yang segera akan menyambangi negeri. Kemampuan lobi dan negosiasi kita mampu menjadikan negeri ini mendapat devisa lebih dari ekspor impor karena kecakapan kita dalam berkomunikasi verbal dalam bahasa asing. Bukankah dalam praktik lobi antar negara itu kita tak memakai bahasa ibu masing-masing tapi menggunakan bahasa internasional seperti bahasa Inggris.
            Penguasaan bahasa asing warga negeri ini boleh dikatakan masih sangat minim. Itu bisa dilihat dari indeks atau piramida pendidikan warga negara kita. Penguasaan bahasa dan kecakapan dalam menguasai bahasa diluar bahasa ibu koheren dengan tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat penguasaan bahasanya juga lebih baik dibanding mereka yang berpendidikan rendah. Sudah seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk terus menggenjot upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa bagi para pelajar dan mahasiswa negeri ini. Kurikulum yang ada seharusnya memberi porsi lebih bagi upaya peningkatan skill bahasa anak didik. Percuma jika mereka pintar di mata pelajaran eksak atau sosial namun tak mampu menularkan pengetahuannya itu kepada orang lain dengan kemampuan bahasa yang mumpuni. Hal ini semakin parah jika mereka tak mampu bersaing dengan orang-orang asing yang datang bekerja dan berinvestasi di dalam negeri saat mereka telah memasuki dunia kerja. Alangkah lucunya jika dalam seleksi penerimaan karyawan sebuah perusahaan pada akhirnya yang memegang peranan penting mayoritas dari luar negeri dibanding dari anak bangsa sendiri. Hal ini bisa diminimalisir atau malah dihilangkan salah satunya dengan jalan penguasaan bahasa asing yang semakin baik dari waktu ke waktu dari generasi penerus bangsa.
MAKNAWI KESUKSESAN SEJATI SELAKU INSAN VISIONER

Muhammad Fadhly Thahir

Saya selalu percaya bahwa kesuksesan hanya datang pada mereka yang bekerja keras dan pantang menyerah menjalani hidup untuk sebuah cita-cita agung yang telah ia ikrarkan. Telah banyak disekitar kita orang – orang menjadi contoh bahwasanya kesuksesan bukanlah semata karena warisan harta dari orang tua. Namun yang lebih penting adalah bagaimana mereka mampu mengelola setiap kesempatan yang ada dengan hal-hal kecil tapi memiliki nilai. Mereka mampu membatasi keterbatasan financial dengan kerja keras serta ketulusan dalam bekerja. Memanfaatkan setiap detik waktu dengan penuh tanggung jawab serta mampu melihat setiap tantangan menjadi peluang untuk menjadi lebih baik.
            Tidak ada yang tidak bisa bila kita ingin berusaha dan bekerja tak kenal lelah dan putus asa. Saat terjatuh kita mampu untuk bangkit kembali, merangkak dan berjalan. Bukankah banyak orang-orang yang telah sukses hari ini dulunya juga jatuh bangun dalam membangun bisnis, perusahaan, karir dan cita-cita. Hal ini juga berlaku dalam dunia pendidikan. Seorang pelajar takkan mampu menjadi orang sukses dikemudian hari jika tidak bersusah payah dalam belajar di masa muda. Banyak anak orang kaya tapi tak sukses dalam pendidikan sebaliknya banyak anak orang miskin tapi sukses karena mereka merasakan pahit getirnya perjuangan mendapat ilmu. Mereka mampu bertahan di luar zona nyaman.
            Bagi saya kesuksesan terbesar dalam hidup ini ketika saya mampu memberi banyak mamfaat kepada orang lain melalui keahlian yang saya miliki dan melalui ilmu yang saya miliki. Mampu memberi kontribusi dari yang terkecil hingga terbesar terhadap agama, bangsa dan negara adalah wujud kebermamfaatan yang hakiki. Percuma saja bila kita berilmu tinggi, mendapat gelar pendidikan yang berjubel namun masyarakat sama sekali tidak merasakan mamfaat dari tingginya ilmu kita. Jangankan negara dalam range besar boleh jadi tetangga kita saja tidak merasakan asas kebermamfaatan ilmu yang kita miliki. Alangkah meruginya kita jika sampai hal itu terjadi. Itu artinya kita menjadi orang yang egois. Hanya ingin enaknya sendiri dan tak peduli terhadap keadaan orang disekitar kita. Dalam agama kita mengenal istilah sholeh pribadi namun tidak sholeh sosial.
            Harapannya bahwa kita mampu menakar sejauh mana arti sukses dalam hidup ini dengan baik dan proporsional. Kesuksesan pada hakikatnya bukan hanya dinilai dari banyaknya harta dan aset pribadi yang kita miliki namun lebih dari itu arti sukses lebih kepada asas kebermamfaatan kita kepada sesama. Zoon politicon, kita adalah makhluk yang bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Kesuksessan terbesar bagi seorang anak adalah berbakti dengan baik kepada kedua orang tua. Kesuksesan seorang suami ketika mampu menjadi imam yang baik dalam rumah tangganya. Kesuksessan seorang pelajar ketika mampu berprestasi dalam mata pelajaran dan disiplin ilmunya. Kesuksesan seorang ulama ketika mampu menyadarkan banyak orang dengan tuntutan yang jelas untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Kesuksesasn seorang guru atau dosen ketika mampu melahirkan anak didik yang cerdas, berakhlak dan berprestasi yang mampu menajdi generasi handal dan unggul di masa depan. Kesuksesan seorang pemimpin atau presiden ketika mampu memberi teladan yang baik dan menjadikan yang dipimpinnya makmur dan sejahtera.

Friday, May 2, 2014

"SASTRA, BUDAYA DAN FILOSOSI NEGERI DALAM DIRI SEORANG KAPTEN"

Muhammad Fadhly Thahir

           Di ranah sepakbola ia cukup terkenal. Tak kalah dengan ketenaran Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ia adalah Steven Gerrard. Kapten sekaligus ruh permainan Liverpool. Ia dijuluki kapten fantastis. Julukan itu cukuplah membuat kita membayangkan kemampuannya yang pastinya tak biasa. Steven Gerrard adalah pemain special dengan jiwa kepemimpinan tinggi. Bagi para penggemar Liverpool, Gerrard bak Dewa. Semua terpesona kepadanya. Namun sepertinya bukan hanya pendukung Liverpool yang mengakui kehebatannya. Banyak yang menaruh respek padanya.

         Sikap itu tidak aneh kalau melihat kiprah Gerrard di lapangan hijau. Ia memimpin dengan contoh dan hati. Tiap kali bermain, ia selalu turun dengan penuh totalitas. Meski berposisi asli sebagai gelandang (midfielder) ia juga sering turun membantu serangan seperti posisi defensive midfielder dan membantu penyerangan layaknya seorang attacking midfielder. Tak heran jika siapa pun pasti terpesona apalagi publik Inggris.

        Warga Inggris memang unik secara budaya. Mereka lebih menghargai usaha dibanding hasil. Hal itu juga hadir dalam sepakbola. Bagi mereka yang paling penting adalah totalitas di atas lapangan. Saking all out terkadang sikap mereka nyaris menjadi tidak rasional. Bila ditelisik lebih jauh semuanya ada korelasinya dengan karakter dan budaya orang Inggris. Irasionalitas masyarakat Inggris berawal dari ketertinggalan dalam pola pikir rasional. Dibandingkan negara lain di eropa seperti Italia dan Prancis, Inggris termasuk terbelakang.

        Ketertingglan Inggris tak lepas dari banyak faktor. Salah satunya keberadaan tokoh pemikir atau filsuf. Prancis memiliki filsuf kenamaan seperti Rene Descartes yang memengaruhi pola pikir masyarakatnya. Italia pun tak kalah jumlah soal pemikir rasional. Italia bahkan punya Noccolo Machiavelli yang terkenal sangat memperhitungkan apa pun. Hal ini pula yang menjadikan filosofi pelatih asal italia lebih mengutamakan taktik dibanding aspek lain dalam menerapkan pola permainan. Namun Inggris hampir tidak memilikinya.

         Irasionalitas masyarakat Inggris juga tergambar dari sejumlah literatur sastra populer dalam budaya Anglo Saxon. Sebutlah dua kisah Beowulf dan King Lacer. Dua cerita itu diakhiri dengan kematian tragis, namun warga Inggris sangat menyukainya. Kebiasaan itu diakui berbagai pihak. pelatih beken Arsenal, Arsene Wenger yang berasal dari Prancis menyadari akan hal itu saat ia hadir di tanah Britania. Saat itu ia berkata "disini, mungkin karena berada di kepulauan mereka berjuang lebih seperti pejuang yang bersemangat. Mereka memandang pertandingan bagaikan duel pada masa lalu, sebuah pertarungan hingga mati. Ketika orang Inggris berperang, dia akan pulang dengan kemenangan atau menjadi mayat". Inilah yang menjadikan karakter sepakbola Inggris merujuk pada gaya kick and rush.

        Gerrard adalah personifikasi tepat untuk idealisme publik Inggris. Ia adalah pejuang dengan semangat tinggi. Sikapnya selalu menjadi pelecut semangat bagi rekan setimnya. Tak heran jika sampai kapan pun Gerrard akan senantiasa memesona bagi publik inggris. secara pribadi saya bukan penggemar Liverpool tetapi saya salut dan respek kepada sosok Gerrard yg sukses menunjukkan totalitas sebagai seorang pemimpin di dalam dan di luar lapangan. Mungkin kado terbaik buat sang kapten fantastis di musim ini adalah juara EPL. Will See, masih ada beberapa laga sisa. Go Ahead Fighter.