Monday, January 6, 2014

KEJAMNYA FITNAH

"KEJAMNYA FITNAH"

MUHAMMAD FADHLY THAHIR

          Andai di dunia ini tak ada yang namax kabar angin/burung..pastinya takkan ada perselisihan yang terjadi diantara umat manusia, takkan ada persaudaraan yang putus, takkan ada pertemanan yang retak,,takkan ada hubungan yang berakhir,,takkan ada perselisihan bertetangga, dan polaritas hubungan sesama makhluk sosial. Namun takdir alam membuatnya ada untuk mewarnai hidup ini. Baik jika warnanya menjadikan hidup lebih baik, bersemangat, optimis..Namun sayang, lebih sering ia membuat luntur warna yang ada..mengeruhkan air yang putih..membuat sebagian orang menjadi dilema, nelangsa, dan bahkan ada yang tak bisa keluar dari bayang-bayang efek kabar angin jahat itu. 

           Seandainya semua memahami bahasa efek samping yang ditimbulkan dari kabar angin itu niscaya tak adalagi yang begitu mudah menyebar kabar abu-abu..pastinya akan berpikir beribu kali sebelum menyebar kabar angin yang di dalam agama disebut fitnah. Kabar angin hanya memiliki 2 akhir..Pertama, kabar yang tersampaikan dari mulut ke mulut berkurang dari kondisi yang sebenarnya. Kedua, bertambah dari kondisi sebenarnya. jika berkurang masih mending tp jika bertambah maka inilah yang parah dan sangat fatal. Benar adanya bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Orang terbunuh tak merasakan sakit yang lama. Seketika sakitnya hilang dan raganya melayang. Namun beda dengan fitnah, ia memang tak membunuh raga manusia, namun membunuh hati, jiwa dan psikologis korban fitnah, namax dirusak yang berefek ia dijauhi oleh orang-orang sekitarnya, dikucilkan. Karirnya tamat. Prestasinya Jeblok. Semangat hidupnya mati. Sadis. Apatah lagi arti hidup bagi yang terfitnah jika sudah seperti ini. Hancur. Jika saja yang terfitnah tak memiliki iman yang kuat pastilah ia sudah mengakhiri hidupnya. 

           Tak cukupkah berbagai kisah dalam lembaran sejarah menjadi pelajaran bagi kita? Sejak zaman Nabi Adam AS hingga kini sudah begitu banyak kejadian mengerikan yang terkadi karena fitnah ini. Darah tertumpah. Perang yang melibatkan begitu banyak orang dari berbagai kerajaan dan negara sangat sering terjadi hanya karena kabar angin-anginan yang dibesar-besarkan. Dahsyat. Betapa sadis dan mengerikannya efek yang dihasilkan dari fitnah ini. Lebih parah lagi karena sangat jarang orang-orang mau dan punya niatan untuk mengecek kebenaran berita yang beredar langsung kepada objek fitnah. Justru yang terjadi adalah kebanyakan langsung percaya dengan apa yang mereka dengar. Tak ada upaya tuk klarifikasi langsung ke orang yang difitnah. Jadilalh mereka orang-orang yang menebar prasangka, menarik kesimpulan instan dan sepihak, menjadi hakim dadakan yang begitu cepat memvonis seseorang.

      Orang yang memfitnah/menyebar kabar angin ibaratnya orang yang mencabik-cabik daging orang lain/saudaranya sendiri. daging itu dicabik dari tubuh objek fitnah lalu disebar di jalanan hingga membusuk. ketika suatu hari nanti terbukti bahwa terfitnah sebenarnya tidak bersalah..masih bisakah daging yang sudah membusuk di jalanan itu dipungut kembali lalu dipasang di badan sang terfitnah? Bisa? walaupun daging itu dijahit agar bisa menempel kembali di tubuh terfitnah,, apakah itu menjamin bahwa ia tak membekas? tak menyisakan bekas, koreng, nanah yang mengering? Jawablah. Semoga kita semua tersadar dan mampu mengambil hikmah dibalik semua problematika kehidupan sehingga kita mampu menjadi pribadi yang lebih arif dan bernilai lebih. Wallahu Alam bisshawab. Thanks a lot for your attention.


0 comments:

Post a Comment