KONSEP TOTAL FOOTBALL ALA ORGANISASI
(MUHAMMAD FADHLY THAHIR)
Dunia organisasi layaknya sebuah
tubuh. Layaknya tubuh,organisasi juga memiliki organ-organ kerja yang
senantiasa bekerja untuk produktivitas organisasi. Dalam sebuah organisasi ada
ketua yang menjadi pemimpin di organisasi. Selain itu ada juga sekertaris dan
bendahara beserta departemen atau divisi-divisi di bawahnya. Kelengkapan perangkat
structural organisasi ini adalah sebuah kewajiban jika kemudian organisasi itu
mau menjadi sebuah organisasi yang memiliki arah dan sinergitas kerja yang
jelas. Tanpa perangkat-perangkat yang jelas itu maka sebuah organisasi sulit
untuk mewujudkan visi misi yang dibawa dari alam rasionalitas ke alam realitas.
Perangkat structural ini ibaratnya roda dan bagian-bagian lain dalam sebuah
kendaraan yang bekerja sama guna memaksimalkan bergeraknya kendaraan itu
berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain.
Konsep
kerja dari organisasi sejatinya memiliki nilai totalitas. Tidak ada kata
setengah-setengah dalam visi dan misi sebuah organisasi yang mau bergerak maju
dan berkembang. Olehnya itu kesigapan serta totalitas kerja yang terangkum
dalam etos kerja yang tinggi serta semangat pantang menyerah adalah sebuah
cakupan konsep dalam pola pikir serta tindakan para penggerak organisasi. Dalam
kesempatan ini saya ingin memberi sedikit pemaparan tentang konsep sebuah
organisasi dalam memaksimalkan peran serta kinerja perangkat structural organisasi.
Konsep yang saya coba tuangkan dalam tulisan ini adalah sebuah ide yang lahir
dari ruang imajinasi akan hobi terhadap salah satu cabang olahraga yakni
sepakbola. Hal itu kemudian coba saya ramu dan menjadikannya sebuah simbiosis korelasi
antara sepakbola dan organisasi yang sama-sama berdiri sendiri di ranah
masing-masing.
Dalam
dunia sepakbola modern, semua pemain dituntut untuk bergerak aktif menunjang
serangan dan total dalam menjaga daerah pertahanan ketika tim dalam posisi
diserang. Konsep totalitas dalam sepakbola inilah yang kemudian kita kenal
dengan nama Total Football. Gaya khas permainan ala total football ini
melekat dalam sebuah tim negeri Eropa yang kemudian diadopsi oleh setiap negara
dan tim dalam perkembangannya di kemudian hari. Yaa, negara itu adalah
Netherland (Belanda) yang melalui total footballnya melahirkan pesepakbola
kenamaan seperti Johan Cruyft, Marco Van Basten, Louis van Gaal, Guus Hiddink, dan
sederetan nama beken di eranya. Melalui konsep total football inilah yang
kemudian melahirkan sebuah permainan cantik dan atraktif dari para seniman
lapangan hijau. Tidak sekedar mencari kemenangan namun juga menjadi permainan
yang menarik untuk ditonton.
Saya
kemudian coba untuk membawa alam konektivitas itu dalam arah kerja organisasi
KAMMI yang menjadi salah satu organisasi organanisasi yang berperan penting
dalam perjuangan reformasi Indonesia. Dalam tubuh organisasi KAMMI dikenal
adanya beberpa departemen yang mungkin dari segi nama sedikit agak berbeda
dengan organisasi lain namun masih memiliki korelasi dengan arah kerjanya. Untuk
lebih memahami semuanya ada baiknya jika kita coba membedah satu persatu bagian
itu.
Ketua Umum. Dalam setiap organisasi ketua memegang peranan
sangat penting selaku pemimpin dan teladan. Arah kerja serta visi misi
organisasi dalam bekerja dapat terlihat dari sikap dan cara berpikir
pemimpinnya. Peran yang dimiliki seorang ketua ibaratnya seorang striker
dalam dunia sepakbola. Seorang striker memiliki tugas untuk membuat gol dan
mencoba membuka ruang bagi rekan setimnya untuk menambah pundi-pundi gol bagi
tim. Pun adanya dengan seorang ketua dalam sebuah organisasi. Seorang ketua
harus mengambil peran penting dalam upaya memimpin merealisasikan visi misi
organisasi yang telah dibangun bersama oleh seluruh perangkat organsisi
lainnya. Ia harus selalu berada dalam barisan depan sebagai tukang gedor
organisasi sekaligus sebagai pelindung bagi seluruh jundi atau bawahannya. Ia juga
bertindak sebagai seorang captain yang bertugas menjaga
stabilitas produktivitas dan semangat kerja tim. Seorang ketua harus mampu
menjadi jembatan penghubung yang baik antara seluruh staff sehingga
miskomunikasi yang sering terjadi dalam tubuh organisasi bisa diminimalisir
bukan dihilangkan. Itu karena sebagai insan manusia yang menjadi penggerak roda
organisasi pastinya tetap tak bisa lepas dari salah dan khilaf dalam aktivitas
keseharian sehingga peluang adanya miskomunikasi itu akan senantiasa ada.
Sekretaris. Dalam dunia organisasi sekretaris ibaratnya
tangan kanan bagi seorang ketua. Sebagai seorang yang memiliki hubungan paling
dekat dengan ketua, sekertaris memiliki dobel fungsi sebagai asisten utama
sekaligus sebagai partner dan penasihat bagi seorang ketua. Meski memang dalam
tubuh kepengurusan ada yang dibentuk khusus yang namanya KESTARI
(kesektariatan) namun sekretaris tetap memiliki ranah kerjanya sendiri di dalam
urusan kanan seorang ketua. Sekretaris ibaratnya tandem bagi ketua di lini
depan sebuah tim. Saling bahu membahu melakukan kerjasama di barisan depan guna
melahirkan gol bagi tim. Selain itu fungsi sekretaris juga sebagai orang kedua yang
bertugas sebagai penjaga gairah tim atau dalam istilah sepakbola ia bertugas
sebagai seorang vice captain (kapten kedua) setelah kapten utama.
Bendahara. Posisi bendahara ibaratnya seorang kiper
dalam sebuah tim. Ia bertugas untuk menjaga gawangnya dari kebobolan. Paling tidak
berupaya untuk tidak kebobolan terlalu banyak. Seorang bendahara pada
hakikatnya bertugas sebagai pengatur keuangan organisasi. ia memegang kendali
atas alur perbendaharaan organsasi. Sehingga segala jenis uang masuk dan keluar
harus ia ketahui dengan jelas dan kelola dengan baik. Olehnya itu ia harus pandai
dalam mengatur keuangan sehingga stabilitas neraca keuangan organisasi baik.
seorang bendahara harus mampu menjaga agar keuangan organisasi tidak jebol. Dalam
artian bahwa oraganisasi tidak sampai berutang hingga periode kepengurusan
selesai. Kalaupun memang kondisi menjadikan organisasi itu harus berhadapan
dengan hutang maka diupayakan untuk tidak berhutang dalam jumlah besar. Inilah yang
dimaksud menjalankan tugas layaknya seorang palang pintu atau pertahanan
terakhir dalam sebuah tim.
Kaderisasi. Kaderisasi adalah tulang punggung sekaligus rahim
organisasi. Darinya lahir kader-kader yang militan dan berkualitas. Sebuah organisasi
yang baik adalah ketika organisasi itu mampu melahirkan kader-kader yang
memiliki citarasa tinggi terhadap organisasi serta memiliki bakat yang terasah
sejak lahir dari rahim organisasi sehingga ketika tumbuh ia mampu menjadi
seorang kader yang dewasa dan memiliki kapasitas yang mumpuni. Jika fungsi
utama itu hilang maka bisa jadi yang ada
adalah banyaknya kader yang lahir namun tidak berkembang dan
terberdayakan dengan baik. Kaderisasi ibaratnya seorang playmaker dalam sebuah
tim. Ia menjadi nyawa permainan tim dengan kreatifitas dan kemapuannya dalam
membagi bola kepada rekan-rekannya. Memiliki kemampuan dan skill dalam melihat
setiap peluang yang ada kemudian memiliki timing yang tepat dalam melepas umpan
kepada rekan setim. Pengatur serangan itulah bahasa lain dari seorang
playmaker. Pun adanya dengan kaderisasi,ia harus punya kemampuan melihat setiap
potensi dari kader sehingga setelah dibina dengan baik ia juga tahu jikalau
kader itu baiknya di tempatkan dimana. Apakah di Humas, KP, Ekonomi, KD dan
bahkan ia mampu mencetak kapten-kapten tim baru dimana dalam hal ini adalah
mencetak seorang leader bagi organisasi untuk regenerasi kedepannya.
Humas. Humas
memiliki peran strategis dalam memperkenalakn wajah organisasi kepada khalayak.
Baik buruknya opini khalayak terhadap sebuah organisasi tergantung pada baik
tidaknya humas mengelola dan mengawal setiap lini kerjanya. Humas juga berperan
dalam membangun relasi atau link dengan berbagai macam pihak diluar organisasi.
Hal ini penting guna melihat dan menjaga nilai tawar organisasi di mata
organisasi lain atau masyarakat umum. Dalam dunia sepakbola humas layaknya sayap
kanan organisasi. ia harus terus bergerak naik dan turun menyisir sisi
kanan lapangan. Bergerak naik saat tim dalam posisi menyerang dan dengan cepat
turun membantu bek kanan dalam posisi bertahan. Ia harus memiliki nafas yang
panjang. Hal ini dikarenakan wilayah yang harus ia patrol dan jelajahi luamayan
panjang dan berat. Begitulah konsep seorang yang berada di posisi selaku public
relation sebuah organisasi. ia harus sering menjelajah wilayah untuk melihat
ruang realitas sehingga terus mengadakan analisis dan perbandingan dengan
internal organisasi.
Kebijakan Publik (KP). Jika humas adalah sayap kanan organisasi maka
Kebijakan Publik adalah sayap kiri organisasi. Tugasnya
nyaris sama namun wilayah kerjanya yang sedikit agak beda. Jika humas bergerak
dari sisi kanan maka KP bergerak dari sisi kiri. Ranah kerja KP lebih kepada
membangun relasi dengan berbagai organ pergerakan atau organisasi lain serta
dengan setia terus menganalisis serta mengawal isu public yang sedang terjadi. Isu
public itu bisa berskala local, nasional atau bahkan internasional. Dalam pengawalan
setiap momen atau isu yang ada KP harus punya kemampuan menghadirkan data-data
yang akurat dan relevan sehingga dalam proses analisisnya bisa melahirkan
sebuah kesimpulan yang memiliki nilai jual dimata khalayak. Wajar jika Humas
dan KP dikatakan sebagai orang-orang yang sering diluar itu karena wilayah
kerja mereka yang mengharuskan keduanya sering bergaul dengan dunia luar guna
menjaga koneksitivitas organisasi dari dengan organisasi lain. Itulah mengapa
Humas dan KP harus berjalan bersinergi. Olehnya itu Humas dan KP juga harus
memiliki kemampuan dalam menakar peluang dalam melepas umpan dari sisi sayap
kanan maupun kiri.
Ekonomi. Peran
penting Departement Ekonomi dalam menjaga stabilitas keuangan organisasi adalah sesuatu hal yang
fundamental. Hal ini dikarenakan permasalahan ekonomi nyaris menjadi permasalahan
di setiap organisasi. Terlebih organisasi yang bergerak dalam ranah organisasi
mahasiswa. Dalam perannya ini ia menjalankan tugas dan fungsi layaknya seorang pemain
bertahan atau bek dalam sebuah tim. Berada pada posisi krusial di daerah
pertahanan tim menjadikan ia harus memiliki komunikasi yang baik dengan kiper atau
dalam bahasanya seorang bendahara. Jika kemudian komunikasi tidak terbangun
dengan baik maka bisa dipastikan tim dalam keadaan kritis dan bisa saja
melahirkan peluang lahirnya gol demi gol yang bersarang di gawang tim. Untuk menjaga
agar stabilitas dan produktivitas kerja organisasi bisa baik dan maksimal maka
sudah menjadi sebuah keharusan bagi pemangku amanah di departemen ekonomi untuk
jeli dan cerdas melihat setiap peluang yang mampu dikelola guna menghasilkan
income bagi organisasi. Kuatnya sisi ekonomi sebuah organisasi akan mampu
melahirkan dan merealisasikan banyak kerja-kerja dalam skala besar dan memiliki
daya jangkau mamfaat yang luas dibanding ketika kondisi ekonomi sebuah
organisasi tidak sehat dan tidak terkelola dengan baik. Bahwa ekonomi adalah
jantung pertahanan tim maka jantung itu harus terus berdetak.
Inilah analisis pengejawantahan
konsep Total Football dalam dunia organisasi. secara umum saya membahasakan bahwa
setiap departemen atau divisi dalam sebuah organisasi bisa saja berbeda namun
mungkin saja arah kerjanya sama atau mirip. Saya hanya mengambil sampel KAMMI
sebagai sebuah organisasi yang saya geluti selama ini sebagai sebuah referensi.
Pada dasarnya memang setiap organisasi memiliki landasan atau falsafah yang
berbeda beda dalam menjalankan roda organisasi namun satu hal yang seharusnya menjadikan
kita sama adalah cita-cita kita untuk melihat wajah bangsa dan negara ini lebih
baik kedepannya. Harapannya, orientasi akhir dari setiap organisasi yang
bernaung di wilayah NKRI itu sama dalam memandang narasi perubahan Indonesia yang
lebih baik di masa yang akan datang. Olehnya itu bait- bait indah itu harus
dibangun sejak sekarang. Tanpa lantunan melodi indah yang kita rilis sedari
dini sulit bagi kita dalam melihat sebuah perubahan besar dalam pola pikir kita
dalam melihat cakrawala hidup di hadapan kita. Membangun dan mengasah soft
skill dari dunia organisasi yang sehat akan mampu menjadikan kita manusia-manusia
yang bermutu dan bernilai sehingga kita semua mampu menjadi pilar-pilar
generasi perubahan. Pada akhirnya lahirlah sosok Muslim Negarawan sejati. Amin yaa Rabbal Alamin.
*Muhammad
Fadhly Thahir, Koord Humas KAMMI Daerah Makassar 2011-2013*